Selasa, 01 November 2011

Kisahku dan Dia

 One time,, seakan ada malaikat yang meghantui hidup, dia datang bersamaku sebagai anak baru, nggak tahu kenapa dia selalu di samping, di belakang, dan di depanku. Berawal dari jabat tanganku pertama bersama, serasa diriku ingin selalu bercanda bersamanya, tapi nggak tahu kenapa diasangat membenciku, apa karenaku berlebihan kepadanya .
   Itu semua terjadi tepatnya di tempat kelahiranku, menurutku dia hanya sebel karenaku, kutunggu beberapa lama,,,, "kenapa yah?? akhir-akhir ini dia jutek banget sama aku" ,Tebak pikirku..!
    Beberapa lama saat itu, se akan-akan kami berdua adalah musuh besar, tapi nggak tahu kenapa semuanya berballk 360derajat, dia menjadi baik ,perhatian, dan seperti sahabatku dari kecil,, padahal baru kenal kemaren-kemaren. Tapi aku tidak sebodoh yang ia pikirkan, aku mencoba cari tahu apa yang sebenarnya. Tapi karena kebaikkannya,, dia telah membuatku jatuh hati padanya, lama-kelamaan ternyata ketahuan  kalau dia cuma mempermainkanku. "Permainan harus dibalas dengan permainan",Pikirku.. ,akhirnya ku biarkan semua tetap berjalan,,.
     Dua hari kemudian kami saling mengucap janji untuk setia dan saling mencintai...,... .setelah ku telusuri beberapa lama ternyata dia benar-benar dengan perkataannya untuk setia dan tidak sedang mempermainkanku. Aku bingung, aku merasa bersalah dan tidak tahu harus apa.
     Pada saat aku mau main ke rumah dia, sebelumnya aku ada masalah dengan keluargaku tepatnya pada orangtua ku, ketika itu oangtua ku menginginkanaku untuk fokus pada sekolahku dan pekerjaanku. karena aku melawan, orangtua ku mengatakan/mendo'akan hal yang tidak baik kepadaku dan dia . Pada saat di perjalanan aku hampir saja celaka, karena ku melihat dia bersama orang lain atau laki-laki lain. Dalam benakku," Benar kata orangtua ku lebih baik aku mengutamakan masa depanku dari pada dia. Lalu aku jujur pada dia kalau aku telah mempermainkannya, mengecewakannya.., dia dia juga sadar karena kelakuannya kepadaku. akhirnya kami saling mema'afkan dan saling berjanji untuk sahabat selamanya.


 Sahabat itu lebih bak, karena sahabat ada dalam suka maupun duka, sedangkan berpacaran itu datang dari nafsu setan yang membelenggu dan hanya akan membuat kita semua sakit hati. aku ambi hikmah dari kisahku.